Simple Past Tense – Bag.2

B. Simple Past Tense – Kalimat tentang Keadaan

Sekarang, kita belajar untuk bercerita tentang keadaan di masa lalu dengan keterangan waktu yang jelas, yuk! Sekali lagi, keterangan waktunya harus jelas, yaa…

Misalnya ini :

Suatu waktu, sekitar lima puluh tahun yang lalu di desa Sukamaju, ada seorang gadis yatim piatu bernama Gloria. Dia adalah seorang gadis remaja yang jelita.

Kalimat positif (+) ini rumusnya adalah sbb :

Subyek + to be-2 (was/were) + Kata keadaan/sifat + Obyek + Keterangan waktu

Once upon a time, about fifty years ago in Sukamaju village, there was an orphan girl named Gloria. She was a pretty young girl.

‘Was’ (untuk subyek I, She, He, It) dan ‘were’ (untuk suyek You, They, We) sebagai To be-2, dipakai dalam semua bentuk kalimat, dan tidak bisa dihilangkan ya 🙂

Kalimat negatif (-) rumusnya sbb :

Subyek + to be-2 (was/were) + not + Kata keadaan/sifat + Obyek + Keterangan waktu

Tapi Gloria tidak kesepian, tidak ada alasan baginya untuk bersedih.

But Gloria was not lonely, there was not any reason for her to be sad

Yuk, kita masukkan ke dalam kalimat tanya (?) :

Was/were + Subyek + Sifat/Keadaan + Obyek + Ket. Waktu

Atau

Was/were not +  Was/were + Subyek + Sifat/Keadaan + Obyek + Ket. Waktu

Apakah Gloria bahagia? Bukankah dia hanya seorang gadis cilik?Apakah dia cukup kuat menghadapi hidupnya? Tidakkah dia takut sama sekali?

Was Gloria happy? Was not she just a little girl? Was she tough enough to face her life? Was not she afftaid at all?

 

Hmm… Sampai disini, ada yang masih bingung kah? Yuk, kita teliti lagi, bedanya kalimat-kalimat yang menggunakan kata kerja, dengan kalimat-kalimat mengenai sifat/keadaan. Kita bahas lebih lanjut tentang Gloria kecil yaa…

 

Gloria dulunya adalah gadis cilik yang ceria, walaupun dia hidup sendiri tanpa keluarga. Dia tidak pernah merasa sepi karena dia baik terhadap semua orang. Teman-temannya selalu ada untuknya. Mereka membantunya dalam masa-masa sulit. Gloria dan teman-teman selalu bersama, dan mereka memiliki persahabatan yang indah.

Gloria was a cheerful little girl, eventhough she lived alone without any family. She never felt lonely, because she was nice to everyone. Her friends were always there for her. They helped her through difficult times. Gloria and her friends were always together, and they had a beautiful friendship.

 

‘…was a cheerful…’ adalah kalimat yang menceritakan tentang sifat/keadaan seseorang di masa lalu. Jadi jelas pakai ‘was’ yaa. Begitu juga dengan ‘was nice’, ‘were there’, dan ‘were always together’. Semua keterangan tentang sifat/keadaan tersebut ada (=existed) lima puluh tahun yang lalu di desa Sukamaju.

Sedangkan ‘…lived alone…’ adalah kalimat yang menerangkan kegiatan. Jadi pakai kata Bantu ‘did’ (did live = lived). Sama halnya dengan ‘felt lonely’, ‘helped her’, dan ‘they had’. Semua keterangan tentang kegiatan tersebut terjadi (=hapenned) lima puluh tahun lalu di desa Sukamaju itu.

 

Coba perhatikan, ‘felt lonely’ (merasa sepi) itu hampir sama dengan ‘was lonely’ (kesepian) yah. Cuma bedanya, yang satu itu menceritakan tentang bagaimana seseorang ‘merasa’ (= to feel –> sebuah kegiatan), dan yang satu lagi menerangkan tentang keadaannya (= lonely –> sebuah keadaan/sifat). Disinilah perlunya pemakaian Kata Bantu dan To Be 🙂

 

Oh iya, yuk, kita baca lagi kisah tentang Gloria saat ini, ketika sudah jadi nenek-nenek :

Today, Gloria and her bestfriends are still inseparable. And they also still care for each other. They are all lovely women and have many beautiful stories about friendship to tell to their grandchildren 🙂

Sampai hari ini, Gloria dan sahabat-sahabatnya masih tidak terpisahkan. Dan mereka juga masih perhatian antara satu dengan yang lain. Mereka semua adalah wanita-wanita menyenangkan dan punya banyak kisah indah tentang persahabatan untuk diceritakan kepada cucu-cucunya  🙂

 

Naaah, sudah makin terlihat ya, bagaimana cerita tentang ‘once upon a time about fifty years ago’ dengan ‘today’ itu berbeda? Bagaimana ‘are’ berbeda dengan ‘were’ (contohnya : ‘were always together’ berbeda dengan ‘are still inseparable’). Dan bagaimana ‘had’ berbeda dengan ‘have’ (contohnya : ‘had a beautiful friendship’ berbeda dengan ‘have many beautiful stories’).

Bedanya memang sedikit sekali, tapi krusial alias penting banget untuk dipahami. Karena disitulah terletak keterangan waktunya. Bahwa kapan suatu peristiwa terjadi (present atau past) itu ‘terdengar’ dari kata-kata yang kita pakai, apakah ‘have’ atau ‘had’ atau apakah ‘were’ atau ‘are’. Lawan bicara tentunya tidak akan bingung dengan apa yang kita bicarakan, jika kerangka waktu yang digunakan itu sesuai dengan jalan ceritanya, okeiii 🙂

 

Kalau sudah paham, yuk kita lanjut ke ‘obrolan masa depan’. Kita ‘jalan’ ke ‘future’. Kalau masih bingung, please, feel free to ask me ^_^

Leave a comment